Tiba saat melahirkan setelah mempersiapkan amunisi yang saya rasa cukup ya.
Seperti saya sudah saya share di postingan sebelumnya, bahwa saya memilih RS yang pro-ASI, pro-IMD dan pro -rawat gabung.
IMD
Di RS.St.Carolus Gading Serpong ini, Operasi di lakukan 07:00 WIB saya memilih melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) walaupun saya melahirkan melalui Operasi Caessarian. Jadi setelah baby keluar, di bersihkan sekedarnya oleh suster (tangan baby tidak dibersihkan) agar baby bisa medeteksi puting/ASI ibunya. baby di taruh di dada ibu dari samping atas (krn bag perut ibu di tutupi dan masih proses pembersihan dan jahit. (selama proses IMD, team dokter masih bekerja di bagian bawah sana).
Proses ini memakan waktu sekitar 30 menit, dan sempat saya tertidur krn pusing dan lemas (saya sangat sensitif dengan obat bius, walaupun yang di bius punggung kebawah). Baby di pegangi oleh salah satu suster yang khusus untuk proses IMD ini. Sebenarnya bayi tidak langsung di taruh di atas puting sang ibu, tapi di biarkan mencari sendiri. Jujur selama proses IMD ini saya gak ngeh dan sempet semi pingsan(atau tertidur) saya cuman samar2 melihat lintang menangis di dada saya, dan jujur saya bingung… ini siapa, kok nangis gak berenti-berenti (balada ibu baru yang gak pernah pegang bayi sebelumnya),Tapi sebenarnya samar2 sempat membuat heboh team operasi dengan kondisi lemas saya. Suster teriak2 ke dokter “dokter, si ibu lemas dan pusing, dan kemudian mereka melakukan action apa saya lupa.
3 HARI PERTAMA di RS
Setelah pemulihan, saya di bawa ke ruang perawatan. Sempat bingung karena belum lihat baby. Lihat baby terakhir itu saat IMD. Tapi saat itu kondisi masih pengaruh obat bius jadi tidak bisa protest apapun ya.
Sekitar jam 14:00 baby dibawa ke ruangan dan langsung oleh suster di posisikan menyusui dengan tidur menyamping (posisi menyusui bagi ibu yang melahirkan melalui SC). Disini pertama kali menyusui Lintang, dan bantuan suster dan suami sangat membantu (dengan posisi tidur miring, punggung di sangga dengan bantal, dan di antara kaki diselipin bantal biar gak pegel), kenapa posisi ini penting? karena sbg ibu dengan ASI eksklusif itu bayi bisa dibilang all the time nempel di dada. (amazing banget). Puji Tuhan dari hari pertama saya sudah langsung lancar memberi ASI. Dan karena bayi ada di ruangan bersama saya, saya bebas mau menyusui kapanpun baby minta tanpa ada timer dll. ini faktor yang bantu sekali.
Bahkan PD saya sempat bengkak sampai kesakitan. di RS pada hari ke-2 sempat diminta kumpul bersama ibu2 lain yang melahirkan di RS itu untuk diberi informasi tentang ASI, menyusui dan merawat bayi oleh bidan disitu. bagus banget khaaan.. aku memang gak salah pilih RS deh. Dari 8 ibu2 yang baru melahirkan, hanya saya yang sudah keluar ASI-nya. padahal mereka ada yang anak ke-2/sampai ke-4 dan pernah ASI juga. Kalo mereka kebingungan karena gak keluar ASI-nya, saya malahan kesakitan karena kepenuhan ASI-nya. Hehehehe.. tapi oleh suster di bilang semua itu normal.rata2 baru keluar di hari ke-2/3 setelah melahirkan.
Di tahap ini bersyukur sekali karena ada proses IMD, suster dan dokter yang pro-ASI dan rawat gabung ibu &baby !