Liburan kemaren natal 2010-taon baru 2011, bareng keluarga di Salatiga. Sodara-sodara nyari nyari tempat wisata. Entah kenapa tiba2 mereka minta ke merapi. Pertama kali denger itu sebenere rasanya gmn gitu “Lha wong bencana kok pada mau liat2 kayak tempat wisata gitu!!”
Akhirnya kita manut sama para tetua.. berangkat tgl 31 Jan 2010
Eh ternyata.. Perjalanan dari S3 ke merapi lewat klaten, lewat desa-desa. Baguuuss banget pemandangannya, mungkin bagi kami yang biasa macet, liat kayak gini aja bikin segerrr. Tapi kita sempet kesasar sampe jadi tadinya mau ke Desa KinahRejo Cangkringan (desa alm.Mbah Maridjan). eh kita kesasar di sisi lain bukiit… ha ha ha
terus kita nyasar kesini niiih
Lalu kita muterrring tuh Gunung menuju desa Cangkringan. Sesampai di desa Cangkringan .. oaaaalllaaah ternyata macet.. banyak banget mobil plat “B” yang kesanaa… oaaalaaah.. sebenere perasaan gak enak ngunjungin orang terkena bencana.
Eaaalaaah ternyata bener-bener jadi tempat wisata coooiii… ni liaat
Ada toilet darurat, ada peringatan dari warga biar wisatawan jaga kebersihan :
Nah karena melihat kedahsayatannya.. miris rasanya. Jadilah bapak mertua-ku sedikit malu (sbg penggagas utama acara). Kemudian kami rombongan mencari penyalur sumbangan untuk membantu korban bencana. Coba bayangkan disitu tidak terlihat ada kotak sumbangan resmi yang tersedia. Yang terlihat hanya dus sumbangan yang dibawa orang2. maaf.. jika kami tidak percaya. Akhirnya setelah bertanya2 kami mencari sekitar 3-4km, barulah menemukan posko pengungsian Jenggala, yang sedang membangun rumah untuk para korban Merapi.
Melihat pesan untuk para Korban Merapi dan para relawan
yah begitulah our Journey, ada bbrp hal yang sebenarnya bisa direnungi :
– Kalau mau dikasih judul “Wisata erupsi merapi” seharusnya ada penjelasan ilmiah mengenai erupsi dll. Tapi disana tidak ada apa-apa. Harusnya judulnya ” Wisata tempat bencana merapi”.
– Sejujurnya, jika orang punya hati, setelah melihat tempat yang sudah hancur, orang akan punya hati buat membantu. Tolonglah dibuat posko penerimaan bantuan (secara resmi) agar korban bisa lebih cepat dibantu & para pengunjung percaya dengan aliran dananya. Walopun menurut gosip, dari ajang wisata ini aja uangnya dipergunakan untuk para korban, dan bisa mencapai 80juta dalam satu hari (ini hanya gossip, bukan laporan resmi)
Di saat ini, saya hanya give big applouse untuk para relawan yang telah menggunakan hati, tenaga dan waktu untuk berjuang bersama para korban.
Percayalah disana memang masih membutuhkan bantuan, untuk memulihkan kehidupan disana.
Bencana bukan rencana, bencana adalah musibah. Kalau kita bisa membantu kenapa tidak?
NB : tapi tetap saya tidak menganjurkan untuk berwisata di Merapi !!